Makalah Alat dan Teknologi Suku Sunda | Bahasa Sunda
Untuk Download Document Silahkan Ikuti
TAUTAN INI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian
barat pulau Jawa, Indonesia, dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup
wilayah administrasi provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung dan wilayah
barat Jawa Tengah (Banyumasan). Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di
Indonesia. Sekurang-kurangnya 15,2% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda.
Mayoritas orang Sunda beragama Islam, akan tetapi ada juga
sebagian kecil yang beragama kristen, Hindu, dan Sunda Wiwitan/Jati Sunda.
Agama Sunda Wiwitan masih bertahan di beberapa komunitas pedesaan suku Sunda,
seperti di Kuningan dan masyarakat suku Baduy di Lebak Banten yang berkerabat
dekat dan dapat dikategorikan sebagai suku Sunda.
Orang Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan,
dan riang.[2] Orang Portugis mencatat dalam Suma Oriental bahwa orang sunda
bersifat jujur dan pemberani. Orang sunda juga adalah yang pertama kali
melakukan hubungan diplomatik secara sejajar dengan bangsa lain.[1]
B.
RUMUSAN MASALAH
Untuk
lebih memudahkan dalam memahami makalah ini maka penulis membuat rumusan
sebagai berikut :
1. Apa saja alat produksi, distribusi,
transportasi suku sunda?
2. Apa
saja peralatan komuniklasi suku sunda?
3. Apa
saja konsumsi dalam bentuk wadah di dalam adat
sunda?
4. Apa
saja jenis pakaian dan perhiasan yang sering
dipakai dalam adat sunda.?
5. Apa saja tempat berlindung
dann perumahan suku sunda.
6. Apa saja senjata yang sering
digunakan di dalam adat sunda.?
C.
TUJUAN
1. Mengetahui apa saja alat
produksi, distribusi, transportasi suku sunda?
2. Mengetahui apa saja peralatan
komuniklasi suku sunda?
3. Mengetahui apa saja konsumsi
dalam bentuk wadah di dalam adat sunda?
4. Mengetahui apa saja jenis
pakaian dan perhiasan yang sering dipakai dalam adat sunda.?
5. Mengetahui apa saja tempat
berlindung dann perumahan suku sunda.
6. Mengetahui apa saja senjata
yang sering digunakan di dalam adat sunda.?
1.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENDAHULUAN
Peralatan hidup atau
Teknologi erat sekali hubungannya dengan sistem pengetahuan,karena keduanya
merupakan upaya manusia untuk mempertahankan dan mengembangkan
kehidupannya.Itulah sebabnya sekarang ini,yakni IpTek (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi).Contohnya, nenek moyang Manusia di zaman prasejarah sering
mempergunakan gua-gua sebagai tempat berlindung dari udara dingin angin atau
hujan maupun dari serangan binatang buas.Contoh lainnya ,upaya Petani dalam
produksi pertaniannya.Selaim mempergunakan cangkul atau tugal,mereka juga
mempergunakan alat bajak yang ditarik oleh Kerbau atau Sapi.
1)
Produksi,
Distribusi, Transportasi
a. Produksi
Berbagai produk kerajinan tangan yang menjadi ciri khas daerah Jawa Barat bisa di bilang cukup banyak dan di buat dari berbagai jenis bahan, di produksi di berbagai daerah di wilayah jawa barat diantara kota kerajinan ternama di jawa barat yaitu di Tasikmalaya, Cirebon, Garut, Bandung dan masih banyak daerah penghasil produk kerajinan tangan lainnya.
Produk kerajinan tangan khas jawa barat pada umumnya hasil karya kerajinan tangan sederhana dari bahan bahan alam , berbagai macam kategori kerajinannya meliputi,
1. Pakaian dan busana
Jawa Barat juga mengahasilkan kain batik, setiap daerah di Jawa Barat dapat kita jumpai para pengrajin batik meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak, produk kerajinan batik yang sangat terkenal di jawa barat yaitu kerajinan batik khas Cirebon dengan motif khasnya mega mendung.
Selain batik, Jawa Barat juga terkenal dengan produk pakaian atau busananya yaitu produk pakaian jadi atau busana muslim, Tasikmalaya merupakan penghasil produk busana muslim dengan kualitas dan motif bordir yang cukup di kenal terbukti di Pasar Tanah Abang Jakarta produk busana muslim kota Tasik menjadi primadona dan menjadi buruan pembeli dari berbagai daerah bahkan manca negara.Para pedangang pasar Tanah Abang yang menjual produk busana muslim umumya dari Tasikmalaya.
2. Alas kaki sandal dan sepatu
Produk alas kaki dan sepatu yang sangat populer di jawa barat yaitu produk sepatu Cibaduyut, tidak hanya di kenal di wilayah jawa barat saja, Produk sepatu Cibaduyut juga sudah di kenal dan menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia bahkan manca negara.
Tasikmalaya juga penghasil produk alas kaki yang terbesar di jawa barat banyak sentra pengrajin pembuatan sandal di sana, selain sandal Tarumpah produk sandal yang sangat populer yaitu kelom geulis. Bahkan kelom geulis menjadi ikon produk kerajinan Tasikmalaya. Sebenarnya produk sandal Tasikmalaya banyak macam dan jenisnya ada yang terbuat dari bahan spon, sol cetak atau dari bahan kulit juga bentuk dan model yang sangat menarik. Selain Tasikmalaya Bogor juga daerah penghasil produk sandal di jawa barat.[2]
Produksi
3. Kerajinan alat kesenian
Jawa Barat banyak terdapat jenis seni tradisional yang cukup banyak sehingga alat alat kesenian pun banyak di buat. Bahan yang banyak di gunakan umumnya adalah bambu atau kayu, yang sangat terkenal produk kerajinan tangan untuk alat kesenian khas Jawa Barat yaitu
a. Angklung
Adalah jenis alat musik tradisional jawa barat yang sangat unik karena terbuat dari bahan bambu, dengan bentuk yang sederhana sehingga menghasilkan nada nada suara yang khas dan beda dari alat alat musik tradisional lainnya. Sanggar Saung Angklung Udjo adalah yang sangat giat mengembangkan dan mempolerkan alat musik angklung ini.
b. Wayang golek
Selain sebagai produk alat kesenian pertunjukan, wayang golek juga sering di jadikan sebagai souvenir atau oleh oleh khas daerah Jawa Barat. Saat ini pengrajin yang membuat alat kesenian tradisional wayang golek ini sangatlah jarang.
4. Perabot dan peralatan tradisional
Produk kerajinan bambu banyak menghasilkan berbagai peralatan tradisional yang di gunakan sebagai perabotan rumah tangga atau peralatan dapur sehari hari, misalnya Boboko, Hihid, Tudung saji dari bambu, berbagai tempat makanan, keranjang dan berbagai peralatan rumah tangga sehari hari lainnya. Produk produk tersebut sekarang jarang di gunakan lagi oleh masyarakat kita sehingga pengrajinnya pun juga mulai berkurang.
5. Souvenir dan hiasan
Produk kerajinan tangan dalam bentuk souvenir atau hiasan adalah yang paling banyak hampir di setiap daerah di jawa barat pasti ada. Produk souvenir dan hiasan khas jawa barat yang paling terkenal yaitu Payung geulis selain sebagai souvenir atau hiasan, payung geulis banyak di gunakan sebagai alat peraga untuk acara acara kesenian tradisional khas jawa barat. Pada saat sekarang payung geulis banyak di gunakan sebagai media seni lukis dan sebagai hiasan dekorasi ruangan di tempat tertentu.
Bebagai jenis anyaman dari bahan bahan alami sekarang mulai di kembangkan meskipun kalau di Tasikmalaya sudah dari dulu. Banyak produk yang mereka hasilkan dari mulai tas, dompet, tikar, hiasan dinding, sandal, berbagai macam assesoris dan lain sebagainya. Bahannya pun berkembang dengan bahan bahan unik.
b. Distribusi
Teknologi
Seiring dengan berkembangnya zaman, kini hasil-hasil pengembangan teknologi
sangat membantu masyarakat sunda dalam kegiatannya sehari-hari serta mudah
untuk didapat. Seperti
alat-alat yang digunakan untuk pertanian yang pada zaman dulu masih trdisional,
kini telah berubah mengunakan alat-alat yang modern serta canggih seperti
traktor untuk membajak sawah, penggilingan padi. Selain itu juga sudah terdapat
alat komunikasi dan barang elektronik yang modern, canggih serta mutakhir.
Sehingga memudahkan dalam pemasaran produk-produk yang dihasilkan.[3]
Sedangkan
mukjizat adalah perkara yang luar biasa yang disertai dengan tantangan yang
tidak mungkin dapat ditandingi oleh siapapun dan kapanpun.
a.
Alat Transportasi
Delman
dan Pedati adalah alat transportasi darat (tradisional) yang ada di Jawa Barat.
Dua alat transportasi inilah yang dulu digunakan oleh Warga Jawa Barat sebelum
kini terisisihkan oleh kendaraan modern seperti mobil dan sepeda motor.
1.
Delman
Kereta
pengangkut yang ditarik kuda atau disebut juga Kretek. Awalnya hanya digunakan
oleh kalangan bangsawan. Kini masih menjadi alat transportasi masyarakat di
kawasan Priangan. Asal muasal: Ciparay,
Kab. Bandung.
2.
Pedati
Alat
transportasi darat ini menggunakan sapi atau kerbau sebagai tenaga penariknya.
Pada umumnya digunakan untuk mengakut beban berat, seperti bahan bangunan,
hasil bumi dan sebagainya. Kereta barang ini dijalankan pada malam hari, agar
tidak menggangu kelancaran lalu lintas. Asal muasal : Kabupaten Indramayu.[4]
2)
Peralatan
Komunikasi
a.
Kentongan
Pada masa kerajaan, kentongan
digunakan untuk menyampaikan pesan dan perintah dari sang raja kepada
rakyatnya. Petugas kerajaan cukup memukul kentongan dan dalam beberapa saat
kemudian rakyat bergegas kumpul di tempat yang sudah biasa digunakan untuk pertemuan antara raja dengan rakyatnya untuk
menyampaikan informasi.
Meskipun saat ini teknologi sudah semakin canggih,
namun sebagian masyarakat tidak bisa
meninggalkan media komunikasi tradisional ini khususnya di daerah pedesaan yang
digunakan sebagai sarana ronda malam. Ada juga kentongan yang bentuknya cukup besar
atau yang sering disebut ´bedug´ digunakan oleh masyarakat sebagai penanda
waktu sholat tiba.Dalam penggunaannya, kentongan dipukul dengan irama yang
berbeda beda sesuai kejadian yang akan dan sedang terjadi. Misalnya, tanda
kentongan yang menandakan adanya kebakaran rumah, adanya bencana banjir, adanya
pencurian, atau akan adanya gerombolan pasukan lawan yang datang menyerang
dimasa peperangan kerajaan zaman dahulu.
Manfaat
dan Fungsi Kentongan :
Awalnya, kentongan digunakan sebagai
alat pendamping ronda untuk memberitahukan adanya pencuri atau bencana alam.
Dalam masyarakat pedalaman, kentongan seringkali digunakan ketika suro-suro
kecil atau sebagai pemanggil masyarakat untuk ke masjid bila jam salat telah
tiba.Namun, kentongan yang dikenal sebagai teknologi tradisional ini telah
mengalami transformasi fungsi.Dalam masyarakat modern, kentongan dijadikan
sebagai salah satu alat yang efektif untuk mencegah demam berdarah. Dengan
kentongan, monitoring terhadap pemberantasan sarang nyamuk pun dilakukan. Dalam
masyarakat tani, seringkali menggunakan kentongan sebagai alat untuk mengusir
hewan yang merusak tanaman dan padi warga
b.
Lonceng
Lonceng adalah suatu peralatan
sederhana yang digunakanuntuk menciptakan bunyi. Bentuknya biasanya
adalahsebuah tabung dengan salah satu sisi yang terbuka dan bergema saat
dipukul. Alat untuk memukul dapat berupa pemukul panjang yang digantung di
dalam lonceng tersebutatau pemukul yang terpisah.
Menurut KBBI, loncengmemiliki dua
pengertian, pertama lonceng adalah semacam bel yang dibunyikan untuk menentukan
waktu atau memberitahukan sesuatu, sedangkan pengertian yang kedua,lonceng
adalah jam besar atau arloji. Lonceng-lonceng besar pada umumnya terbuat
darilogam namun lonceng-lonceng kecil dapat pula terbuat dari keramik atau
porselen.Dahulu lonceng digunakan untuk mengabarkan suatu berita kepada
masyrakat dansebagai penanda waktu. Lonceng juga digunakan oleh umat Kristiani
untuk memberitanda waktu beribadah, biasanya dibunyikan tiga kali, pada pukul
06.00. 12.00, dan18.00.
Lonceng digunakan pertama kali
dalam gereja Katolik sekitar tahun 400 masehi,dan dianggap diperkenalkan oleh
Paulinus, Uskup Nola, sebuah kota di Campania, Italia.Penggunaannya menyebar
luas dengan cepat dan tidak hanya digunakan untuk mengumpulkan umat dalam acara
keagamaan, tetapi juga sebagai peringatan ketika ada bahaya.
c.
Bedug
Bedug adalah alat musik tabuh
seperti gendang. Bedugmerupakan instrumen musik tradisional yang telah
digunakansejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alatkomunikasi
tradisional, baik dalam kegiatan ritualkeagamaan maupun politik. Di Indonesia,
sebuah bedug biasadibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu salat atau
sembahyang.
Bedug terbuat dari sepotong
batang kayu besar atau pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih.
Bagian tengah batangdilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang
yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai
membran atau selaput gendang.Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat,
bernada khas, rendah, tetapi dapatterdengar sampai jarak yang cukup jauh.
d.
Surat
Berdasarkan prasasti dan dokumen
yang ditemukan, surat-menyurat di Indonesia sudah ada sejak zaman Kerajaan
Mulawarman, Sriwijaya, Tarumanegara, Mataram Kuno, Purnawarman, dan Majapahit.
Masuknya agama Budha dan Hindu memicu budaya maneulis dan surat menyurat.
Namun, biasanya hanya dilakukan antara bangsawan dan biarawan. Bentuknya
sederhana, mengunakan batu, kayu, kulit kayu, bambu atau lontar, dan
menggunakan bahasa sansakerta.
Ketika VOC berkuasa (sekitar abad
17 dan 18), surat menyurat dilakukan antara Pulau Jwa dan daratan Eropa. Saat
itu surat hanya boleh ditujukan kepada para pejabat resmi dan isinya tidak
boleh menceritakan kegiatan VOC di Indonesia. Pengirimannya melalui kapal yang
berlayar dari Belanda ke Indonesia atau sebaliknya. Tak berapa lama jasa
pengiriman pas pun muncul melalaui kantor pas. Pengiriman surat pun semakin
lancer saat Jalan Raya Pos (de Grote Posweg) dari Anyer ke Panarukan (1.000 km)
mulai dibangun. Waktu yang dibutuhkan untuk mengirim surat dari Jawa Barat ke
Jawa Timur semakin singkat.
e.
Merpati Pos
Merupakan alat komunikasi dengan
menggunakan burung merpati sebagai mengantar surat atau pesan, Merpati dipilih
karena burung ini pintar, memiliki daya ingat kuat, kemampuan navigasi dan
naluri alamiah untuk kembali ke sarang, metode ini berasal dari orang-orang
Persia yang melatih burung-burung merpati. Pertama kali digunakan oleh Sultan
Bagdad, Nuruddin (1416) untuk mengirimkan pesan sekitar kerajaannya. Orang
Romawi menggunakan merpati pos untuk mengirim pesan kepada pasukan militernya.
Orang Yunani memberitahukan pemenang olimpiade melalui merpati pos. pada masa
perang dunia pertama (1914-1918) pun pasukan Amerika menggunakan permati pos
untuk komunikasi.
f.
API
Api adalah zat panas yang
ditimbulkan dari benda yang terbakar, berasal dari proses oksidasi sehingga
berupaenergi berintensitas yang bervariasi dan memiliki bentuk cahaya (dengan
panjang gelombang juga di luar spektrumvisual sehingga dapat tidak terlihat
oleh mata manusia)dan panas yang juga dapat menimbulkan asap. Api juga
digunakan dalam komunikasi tradisional
g.
Asap
Media
komunikasi ini tergolong unik dan sangat populer digunakan oleh bangsa Indian
di Amerika. Asap dapat digunakan untuk mengirimkan informasi rahasia kepada
temanmaupun lawan. Dalam berkomunikasi menggunakan asap, tidak ada kode-kode
yang baku sehingga tidak semua orang dapat membaca maksud dari kepulan asap
yangdikirim. Namun yang umum dan sering kita lihat di beberapa film, asap dapat
digunakanuntuk meminta bantuan ketika seseorang sedang tersesat di hutan dengan
cara menunjukan keberadaannya menggunakan asap. Atau mungkin kamu pernah ikut
dalamkegiatan Pramuka dimana mereka menggunakan asap dalam suatu permainan
pesan berantai.
h.
Prasasti
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, prasastimerupakan piagam yang tertulis pada batu, tembaga,dan
sebagainya. Prasasti merupakan sumber sejarah penting untuk mengungkap
peristiwa masa lalu.Prasasti merupakan sumber dokumen tertulis yangorisinil dan
pasti terjamin keasliannya sebagai peninggalan masa lalu.Menurut Matrical
Eulogitic Inscription, Ms. Dannel,Sanskrit Dictionary, Prasasti berarti tulisan
yang berisi pujian dan merupakan anugerah yang diberikan seorangraja kepada
rakyatnya dan berlakunya secara turuntemurun. Istilah tersebut dalam Negara
Kertagama dikatakan sebagai purwasarirareng prasatyalama tan rinaksan iwo, yang
berarti hak-hak istimewa yang sejak dahuludilindungi oleh prasasti kuno.
i.
Daun Lontar
Selain
prasasti, daun lontar juga digunakan sebagai alat komunikasi masa lalu. Daun
lontar adalah daun dari pohon siwalan yang dikeringkan. Daun lontar dikenal
juga sebagai daun pohon Nira. Daun lontar di pakai untuk menulis naskah dan
kerajinan. Naskahdari lontar banyak ditemukan di Sunda, Jawa, Bali,Madura,
Lombok, dan Sulawesi Selatan. Sedangkan kerajinan dari lontar digunakanuntuk
bahan baku atap rumah dan produk utama anyaman serta kipas[5]
3) Peralatan Konsumsi dan Wadah
Peratan Konsumsi dalam bentuk wadah seperti: keranjang,bakul koli,atau peralatan dapur seperti tembikar,gentong,mangkuk,piring,dan gayung.[6]
Deskripsi Produk Boboko merupakan kerajinan tangan yang terbuat dari bambu. Di gunakan untuk tempat nasi / beras atau untuk tempat bahan makanan atau sayuran. Ukurannya bermacam-macam, ada yang berdiameter 50 cm, 100 cm, bahkan ada yang berukuran besar sekitar 3 meter.
Cara pembuatannya tergolong rumit, perlu keahlian khusus. Pertama kita harus menyiapkan sebatang pohon bambu yang sudah tua, kemudian dibersihkan sampai halus. Kemudian bambu dipotong beberapa bagian untuk selanjutnya dibuat kecil-kecil dan tipis. Setelah itu, dibuat bentuk boboko, jika sudah terbentuk, langkah selanjutnya adalah penganyaman, kemudian pengikatan dengan rotan. Untuk lebih jelasnya bisa kita liat pada gambar dibawah ini. Terlihat salah satu keluarga di Kampung Seni Yudha Asri sedang membuat boboko.
Boboko ini ada yang dipakai untuk keperluan sehari-hari, ada juga untuk keperluan pesanan atau dijual di pasar tradisional.
Sebenarnya tidak hanya wlilayah itu saja yang membuat produk kerajinan Boboko atau tempat nasi tersebut masih ada daerah atau wilayah lain yang membuat produk kerajinan tersebut mungkin karena mayoritas pengrajin di Pasir Angin membuat Boboko tempat nasi.
Proses pembuatan boboko tersebut hampir sama dengan cara pembuatan produk kerajinan bambu lainnya, dengan memilih bambu yang berkualitas serta cara pengerjaan yang teliti dan sangat rapi para pengrajin berpengalaman membuat produk tersebut agar bisa di terima pasar. Pengerjaan produk tersebut membutuhkan ketekunan, ketelitian, keuletan, keterampilan dan keahlian khusus sehingga tidak setiap orang bisa membuat produk tersebut. para pembuatnya umumnya mereka yang berusia tua dan sangat jarang orang orang yang masih muda. Sebenarnya produk ini adalah sebuah produk yang ramah lingkungan dan apabila di kembangkan lagi akan bermanfaat bagi kita semua terutama untuk lingkungan.
Seiring perkembangan dari waktu ke waktu para pengrajin boboko atau tempat nasi di sana sekarang mulai berkurang di bandingkan masa masa dahulu. Mungkin karena berbagai hal yang membuat para pengrajin tidak melanjutkan usahanya. Masalah klasik yang di hadapi para pengrajin yaitu permintaan mulai berkurang akibat masyarakat sekarang dalam menyimpan nasi tidak pada tempat nasi tersebut tapi menggunakan produk produk modern seperti tempat nasi dari bahan plastik atau peralatan yang modern lainnya.
Permintaan boboko atau tempat nasi yang masih membutuhkan sekarang yaitu warung nasi atau rumah makan tradisional yang menyajikan makanan makanan yang masih tradisional, bukan rumah makan yang menyediakan makanan makanan modern atau makanan cepat saji. Perkembangan minat masyarakat sekarang yang mulai berubah yaitu mereka banyak mencari tempat tempat makan yang asli tempo dulu dan tradisional. Seiring perkembangan tempat tempat makan yang serba alami sekarang banyak bermunculan di mana mana dengan menyajikan menu makanan tempo dulu yang asli dan sederhana.
Pada saat sekarang setiap orang atau keluarga di rumahnya masing masing jarang yang mempunyai atau menggunakan produk tersebut dan mungkin suatu saat nanti produk kerajinan ini akan susah di temukan atau bahkab bisa jadi akan hilang di telan jaman.[7]
4)
Pakaian dan
Perhiasan
Pakaian
dan Kelengkapannya, seperti : baju,kain,sarung,perhiasan dari manik-manik atau
batu berharga. Pakaian berfungsi untuk melindungi anggota badan dari serangan
cuaca seperti terik matahari,udara dingin atau hujan dan untuk menutup aurat
(anggota badan yang ditabuhkan atau di larang diperlihatkan di muka
umum).Selain ittu untuk memperindah penampilan dan mempercantik diri, pakaian
juga mempunyai fungsi lain,misalnya sebagai simbol status kebangsan,penanda
bagi pemuka adat atau pemuka agama dan tanda-tanda keprajuritan.
a.
Pakaian
1.
Pakaian Bangsawan/Menak
Pakaian yang dikenakan oleh kaum bangsawan pria terdiri
dari jas berbahan beludru dan celana panjang bahan beludru warna hitam yang
dihiasi sulaman benang emas, kain dodot motif rereng parang rusak, sabuk, bendo
dengan motif yang sama dengan dodot sebagai tutup kepala, serta alas kaki
berupa sepatu atau selop hitam. Bisa juga mengenakan jas tutup warna hitam,
kain kebat batik motif rereng, tutup kepala motif rereng, sabuk, jam rantai
sebagai hiasan baju.
Sementara pakaian yang dikenakan oleh kaum bangsawan
wanita yakni berupa kebaya beludru warna hitam yang dihiasi dengan sulaman
benang emas, kain kebat motif rereng, serta alas kaki berupa sepatu atau selop
beludru yang dihiasi dengan manik-manik atau sulaman emas. Sebagai pelengkap
ditambahkan pula penggunaan perhiasan dari emas yang bertahtakan berlian yaitu
berupa giwang, gelang keroncong, cincin, kalung, peniti rantai, bros dan tusuk
konde.[8]
2.
Pakaian Kaum Menengah
Pakaian
yang diperuntukkan bagi kaum pria dari golongan menengah terdiri dari baju
bedahan putih, kain kebat batik, sabuk dan ikat kepala, alas kaki sandal
tarumpah, serta arloji berantai emas yang digantung disaku baju. Sementara
untuk kaum wanita menggunakan kain kebat batik sebatas mata kaki, beubeur,
kebaya beraneka warna, selendang berwarna, serta alas kaki berupa selop atau
kelom geulis. Sebagai pelengkap ditambahkan pula pemakaian giwang, kalung,
gelang dan cincin yang terbuat dari emas atau perak.[9]
3.
Pakaian Rakyat Biasa
Kaum pria dari golongan rakyat biasa umumnya
mengenakan celana komprang/pangsi yang dilengkapi dengan sabuk, baju kurung,
ikat kepala dan memakai kain sarung poleng yang diselempangkan dari bahu kanan
kearah pinggang sebelah kiri atau sebaliknya serta alas kaki berupa sandal
tarumpah sebagai pelengkapnya. Sementara untuk kaum wanita menggunakan kain
batik panjang, ikat pinggang, kutang (kamisol), baju kebaya dan selendang batik
serta perhiasan berupa gelang akar
bahar, suweng pelenis, cincin polos dari perak yang disepuh emas dan alas kaki
berupa sendal jepit/sendal keteplek.[10]
4.
Pakaian Mojang dan Jajaka
Pakaian yang digunakan ole pria atau jajaka Jawa Barat
biasanya berupa jas tutup atau jas takwa dengan warna bebas, celana panjang,
kain dodot motif bebas, bendo sebagai penutup kepala, alas kaki berupa sepatu
atau selop dan rantai kuku macan serta jam rantai sebagai hiasan pada jas
tutup. Sementara pakaian yang digunakan untuk wanita atau mojang Jawa Barat
yaitu berupa kebaya polos dihiasi sulaman atau manik-manik, kain kebat dilepe,
kutang (kamisol), beubeur (ikat pinggang) untuk mengencangkan kain, alas kaki
memakai selop yang sewarna dengan kebaya, karembong (selendang) sebagai
pemanis. Sebagai pelengkap rambut disanggul rapi memakai hiasan bunga dan tusuk
konde, perhiasan gelang kalung, cincin, dan bros.[11]
5.
Pakaian Pengantin Sukapura
Pengantin
pria Sukapura menggunakan kain rereng, baju jas tutup warna putih dengan ikat
pingga warna putih, tutup kepala bendo motif rereng, dan selop warna putih.
Ditambah pula perhiasan berupa kalung bunga berukuran panjang dan memakai
keris. Untuk pengantin wanita mengenakan kebaya brukat putih dengan memakai
ikat pinggang atau benten warna emas, kain rereng eneng, dan selop warna putih.
Sebagai pelengkap ditambahkan pula perhiasan berupa gelang, kalung panjang,
bros, giwang, cincin, serta kilat bahu dibagian lengan. Tatanan rambutnya disanggul
memakai siger subadra, tujuh buah kembang goyang, dan untaian bunga sedap
malam.
6.
Pakaian Pengantin Cirebon
Pakaian
pengantin pria cirebon yakni berupa baju oblong warna krem yang dilengkapi
terataian, celana panjang beludru warna hijau, kain dodot batik cirebonan, ikat
pinggang, keris, kilat bahu.dan gelang kono. Dibagian kepala dihiasi
menggunakan mahkota Prabu Kresna, sementara alas kakinya memakai selop warna
hijau dengan perhiasan gelang kono dan gelang kaki. Untuk mempelai wanita
menggunakan kemben beludru warna hijau, terataian, kain batik cirebonan,
pending dan selop warna hijau. Memakai siger mahkota suri, untaian melati
bawang sebungkus, kalung tiga susun, kilat bahu dan gelang kono.
b.
Perhiasan
a. Baju jas dengan kerah yang
menutup leher. Pakaian ini disebut dengan nama Jas Takwa
b. Kain batik yang disebut
dengan nama Kain Dodot.
c. Celana panjang yang sewarna
dengan pakaian atas.
d. Kalung.
e. Penutup kepala yang disebut
dengan Bendo.
f. Keris yang dimasukkan di
belakang pinggang.
g. Selopalas kaki.
h. Jam rantai atau rantai kuku
macam untuk menghiasai Jas Takwa.[12]
5)
Tempat
Berlindung dan Perumahan
Peralatan Berlindung atau Istirahat dalam bentuk
perumahan atau papan.Pada masyarakat zaman prasejarah,gua-gua sering
dipergunakan sebagai tempat berlindung dari serangan binatang buas,musuh dn
cuaca seperti: angin,hujan udara dingin,atau udara panas.Pada banyak suku
bangsa di Indonesia,dikenal berbagi bentuk rumah adat
seperti:"Imah"di Sunda",rumah "Betang "di
Dayak,"Limasan" di Jawa,"Rumah Gadang" di Minangkabau,dan
"Honai" di Asmat.Selain sebagai tempat berlindung dan tempat
peristirahatan,antropologi mencatat adanya bentuk-betuk perumahan yang
diperuntukkan sebagai tempat bermusyawarah adat ("bale desa" di Sunda
dan "Balai Adat" di Minangkabau) serta tempat ibadah
("pura" di Bali dan Surau di Minangkabau).[13]
Dalam
masyarakat Sunda buhun (kuno) dikenal beberapa jenis bangunan rumah, Pada
umumnya bangunan rumah adat sunda bentuknya panggung, yang kaki-kakinya
(tatapakan, istilah sunda) terbuat dari batu persegi (balok) dalam bahasa Sunda
disebut batu tatapakan. Untuk tihang (tiang) mengunakan kayu. Bagian bawah/lantai
menggunakan papan kayu atau palupuh/talupuh dari bambu. Dindingnya memakai
anyaman bambu (bilik) atau papan kayu.
Perbedaannya terlihat pada bagian atas/atap (suhunan), antara
lain:
- Julang ngapak, yaitu bentuk bangunan rumah yang suhunan
bagian sisi kiri kanan agak melebar ke samping. Ada juga yang menyebutnya
memakai sorondoy. Apabila di lihat dari arah depan seperti burung yang sedang
terbang.
- Parahu kumureb, yaitu bentuk bangunan rumah yang atapnya
(suhunan) membentuk perahu terbalik (telungkup).
- Suhunan jolopong,
yaitu bentuk bangunan yang atapnya (suhunan) memanjang sering disebut suhunan
panjang atau gagajahan.
- Tagog anjing, yaitu
bentuk bangunan mirip dengan bentuk badak heuay, tetapi ada sambungan kebagian
depan dan sedikit turun. Jadi bangunannya tekuk (ngeluk) seperti anjng jongkok.
- Badak heuay, yaitu
bentuk bangunan seperti saung tidak memakai wuwung sambungan atap (hateup)
depan dengan belakang seperti badak sedang membuka mulutnya (menguap, arti
sunda heuay).
- Capit gunting, yaitu
bentuk bangunan rumah yang atap (suhunan) bagian ujung belakang atas dan depan
atas menggunakan kayu atau bambu yang bentuknya menyilang dibagian atasnya
seperti gunting.[14]
6) Senjata
Senjata,
yakni peralatan untuk mempertahankan diri dari serangan binatang buas atau
musuh,contohnya panah,tombak,parang,golok,dan senapan.Peralatan semacam ini
bisa juga dijadikan sebagai alat untuk berburu atau menangkap binatang.[15]
Selain
pakakas yang digunakan dalam kehidupan sehari – hari pacul, arit, bedog dan
kujang, terdapat pula peralatan lain yang terbuat dari logam yang dalam bahasa
Sunda termasuk ke dalam golongan pakarang. Pakarang sendiri dapat dimaknai
sebagai senjata untuk berburu antara lain adalah gondewa (busur) dan jamparing
(anak panah), kuli (tombak pendek), dan tumbak (tombak). Sementara itu,
pakarang yang digunakan sebagai senjata berperang yang dikenal oleh masyarakat
Sunda tradisional antara lain bajra (senjata serupa gada), badi (badik, senjata
serupa pisau tapi bergagang bengkok), duhung (keris, kerap dijadikan perhiasan
dan jimat), gada, gegendir (alat pemukul dari kayu atau besi), gobang (bedog
panjang seperti pedang), sekin (pisau belati), sumpit dan paser (sumpit dan
mata sumpit), tameng (perisai).
Dari
semua yang tersebut di atas, senjata yang kerap diidentikkan dengan masyarakat
Sunda tradisional adalah Kujang. Kata kujang sendiri berasal dari penggabungan
kata kudi dan (hyang). Posisi kujang dalam kebudayaan Sunda dapat dikatakan
setara dengan posisi keris dalam kebudayaan jawa, yakni sama – sama dianggap
sebagai senjata pusaka atau jimat yang bertuah. Akan tetapi, secara fisik
kujang memiliki bentuk yang sangat berbeda dengan keris. Kujang adalah pisau
yang terdiri atas combong, (gagang) dan mata pisau. Mata pisau ini memiliki
tiga bagian, yakni tadah (bagian yang bawah), beuteung (bagian perut atau
tengah kujang), dan papatuk atau congo (ujung pisau). Bentuk mata pisau kujang
melengkung, terutama pada bagian beuteung. Pada bagian beuteung ini, atau
tonggong (punggung), umumnya terdapat lubang yang jumlahnya bervariasi, antara
satu hingga Sembilan.
Menurut
Jakob Sumardjo, kujang yang matanya tebagi menjadi tiga bagian tersebut adalah
perlambang tritangtu atau tripartite masyarakat Sunda. Ujung kujang,
menurutnya, berarti langit yang berasas perempuan, dengan ujung menghadap kiri
tadah, yang menghadap ke kanan adalah bumi yang berasas laki – laki. Sementara
itu, bagian beuteung, bagian yang paling kaya ornament, menunjukkan dunia
tengah, pertemuan antara perempuan dan laki – laki, yang menghadap ke kiri dank
ke kanan sekaligus. Ini menunjukkan bahwa dalam kujang terkandung filsafat dan
mistisme Sunda yang kental, sehingga kujang menjadi pusaka yang mewakili alam
pemikiran masyarakat Sunda.[16]
Menurut Jakob Sumardjo, kujang
yang matanya tebagi menjadi tiga bagian tersebut adalah perlambang tritangtu
atau tripartite masyarakat Sunda. Ujung kujang, menurutnya, berarti langit yang
berasas perempuan, dengan ujung menghadap kiri tadah, yang menghadap ke kanan
adalah bumi yang berasas laki – laki. Sementara itu, bagian beuteung, bagian
yang paling kaya ornament, menunjukkan dunia tengah, pertemuan antara perempuan
dan laki – laki, yang menghadap ke kiri dank ke kanan sekaligus. Ini
menunjukkan bahwa dalam kujang terkandung filsafat dan mistisme Sunda yang
kental, sehingga kujang menjadi pusaka yang mewakili alam pemikiran masyarakat
Sunda.[17]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Peralatan hidup atau Teknologi erat sekali
hubungannya dengan sistem pengetahuan,karena keduanya merupakan upaya manusia
untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya.Itulah sebabnya sekarang
ini,yakni IpTek (Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi).Contohnya, nenek
moyang Manusia di zaman prasejarah sering mempergunakan gua-gua sebagai tempat
berlindung dari udara dingin angin atau hujan maupun dari serangan binatang
buas.Contoh lainnya ,upaya Petani dalam produksi pertaniannya.Selaim
mempergunakan cangkul atau tugal,mereka juga mempergunakan alat bajak yang
ditarik oleh Kerbau atau Sapi.
Antropologi mengaitkan beberapa bentuk peralatan hidup sebagai berikut.
(1) Peralatan Produksi,yakni alat-alat untuk membuat atau
memproduksi kehidupan seperti alat pertanian(tugal,cankul,bajak),alat-alat
untuk berburu (panah,tombak,jaring alat perangkap),alat-alat penangkap ikan (tombak,harpun,jaring),dan
alat-alat pabrik atau industri (alat tenun,penggilingan padi,teknologi pabrik).
(2) Peralatan Distribusi dan Transportasi,yakni alat-alat
untuk mengangkut benda atau barang-barang hasil produksi ke tempat pemasaran
atau konsumen.Alat-alat pengangkutan di darat antara lain:Gerobak,andong,sepeda
dan kendaraan bermotor.Alat-alat pengangkutan di sungai atau di laut antara
lain:Rakit,perahu dan kapal laut.Adapun pengangkutan Udara baru dikenal pada
zaman modern.
(3) Peralatan
Komunikasi.Pada masyarakat tradisional,sudah dikenal teknologi komunikasi
seperti kentongan,genderangan,terompet siput dan beduk.Ada juga isyarat
komunikasi untuk berburu atau berperang seperti peluit dan tiruan bunyi
binatang.
(4) Peralatan Konsumsi dalam bentuk wadah
seperti:keranjang,bakul koli,atau peralatan dapur seperti
tembikar,gentong,mangkuk,piring,dan gayung.
(5) Pakaian dan perhiasan ,seperti :
baju,kain,sarung,perhiasan dari manik-manik atau batu berharga.Pakaian
berfungsi untuk melindungi anggota badan dari serangan cuaca seperti terik
matahari,udara dingin atau hujan dan untuk menutup aurat (anggota badan yang
ditabuhkan atau di larang diperlihatkan di muka umum).Selain ittu untuk
memperindah penampilan dan mempercantik diri,pakaian juga mempunyai fungsi
lain,misalnya sebagai simbol status kebangsan,penanda bagi pemuka adat atau
pemuka agama dan tanda-tanda keprajuritan.
(6) Peralatan
Berlindung atau Istirahat dalam bentuk perumahan atau papan.Pada masyarakat
zaman prasejarah,gua-gua sering dipergunakan sebagai tempat berlindung dari
serangan binatang buas,musuh dn cuaca seperti: angin,hujan udara dingin,atau
udara panas.Pada banyak suku bangsa di Indonesia,dikenal berbagi bentuk rumah
adat seperti:"Imah"di Sunda",rumah "Betang "di
Dayak,"Limasan" di Jawa,"Rumah Gadang" di Minangkabau,dan
"Honai" di Asmat.Selain sebagai tempat berlindung dan tempat
peristirahatan,antropologi mencatat adanya bentuk-betuk perumahan yang
diperuntukkan sebagai tempat bermusyawarah adat ("bale desa" di Sunda
dan "Balai Adat" di Minangkabau) serta tempat ibadah
("pura" di Bali dan Surau di Minangkabau).
(7) Senjata,yakni peralatan
untuk mempertahankan diri dari serangan binatang buas atau musuh,contohnya
panah,tombak,parang,golok,dan senapan.Peralatan semacam ini bisa juga dijadikan
sebagai alat untuk berburu atau menangkap binatang.
B.
SARAN
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis.Kami selaku penyusun makalah
tersebut mengharapkan saran, dan ide yang bisa membangun, dan melengkapi
makalah tersebut.Dan jika ada kesalahan mohon dimaafkan.
DAFTAR PUSTAKA
NN, 2014.
ONLINE (Http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sunda diakses tanggal 1 desember
2014)
http://catatan-operator-warnet.blogspot.co.id/2014/12/produk-kerajinan-tangan-khas-jawa-barat.html
Ali Machsun, 7 Unsur Kebudayaan Suku Sunda.
Andriana Deni, 2009. ALAT TRANSPORTASI
TRADISIONAL. Online (http://www.karawanginfo.com/?p=3106 diakses tanggal Thu,
Jul 23rd, 2009 )
NN, 2012. KOMUNIKASI DAN MEDIA ALAT
KOMUNIKASI. Online (https://iki-saiin.blogspot.co.id/2012/08/komunikasi-dan-media-alat-komunikasi.html
)
Natali juli, 2013. SISTEM SOSIAL BUDAYA.
Online (http://pendididi.blogspot.co.id/2013/08/sistem-sosial-budaya.html ,
diakses pada : Tuesday, August 27, 2013)
NN,
http://catatan-operator-warnet.blogspot.co.id/2014/12/produk-kerajinan-tangan-khas-jawa-barat.html
NN, Sumber : http://alatmusiktradisional.com.
NN, Sumber : http://id.wikipedia.org/ .
NN, PAKAIAN ADAT JAWA BARAT. Online, (Sumber
: http://bisnis-jabar.com/ )
NN.
PAKAIAN ADAT JAWA BARAT. Online
(http://mojangjajakadutapromosi12.blogspot.com/ )
NN, MENGENAL PAKAIAN ADAT KHAS SUKU SUNDA.
Online( https://sebandung.com/2014/02/pakaian-adat-khas-suku-sunda/ )
Natali Juli, 2013. SISTEM SOSIAL BUDAYA,
Online, (http://pendididi.blogspot.co.id/2013/08/sistem-sosial-budaya.html,diakses
pada 27 Agustus 2013 )
Wahyudi Ade. RUMAH ADAT SUNDA, Online
(http://adewaych.blogspot.co.id/p/rumah-adat-sunda.html )
Mumuh Muhhsin Z, dkk., Kajian Identifikasi
Permasalahan Kebudayaan Sunda Masa Lalu, Masa KIni, dan Masa Yang Akan Datang.
NN, 2016. SENJATA.. Online,
(http://ikampisan.blogspot.co.id/2016/01/kebudayaan-sunda.html )
[1] NN, 2014. ONLINE (http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sunda diakses tanggal 1 desember 2014 )
[2] http://catatan-operator-warnet.blogspot.co.id/2014/12/produk-kerajinan-tangan-khas-jawa-barat.html
[3] Ali Machsun, 7 Unsur Kebudayaan Suku Sunda.
[4] Andriana Deni, 2009. ALAT TRANSPORTASI TRADISIONAL. Online (http://www.karawanginfo.com/?p=3106 diakses tanggal Thu, Jul 23rd, 2009 )
[5] NN, 2012. KOMUNIKASI DAN MEDIA ALAT KOMUNIKASI. Online (https://iki-saiin.blogspot.co.id/2012/08/komunikasi-dan-media-alat-komunikasi.html )
[6] Natali juli, 2013. SISTEM SOSIAL BUDAYA. Online (http://pendididi.blogspot.co.id/2013/08/sistem-sosial-budaya.html , diakses pada : Tuesday, August 27, 2013)
[7] NN, http://catatan-operator-warnet.blogspot.co.id/2014/12/produk-kerajinan-tangan-khas-jawa-barat.html
[8] NN, Sumber : http://alatmusiktradisional.com.
[9] NN, Sumber : http://id.wikipedia.org/ .
[10] NN, PAKAIAN ADAT JAWA BARAT. Online, (Sumber : http://bisnis-jabar.com/ )
[11] NN. PAKAIAN ADAT JAWA BARAT. Online (http://mojangjajakadutapromosi12.blogspot.com/ )
[12] NN, MENGENAL PAKAIAN ADAT KHAS SUKU SUNDA. Online( https://sebandung.com/2014/02/pakaian-adat-khas-suku-sunda/ )
[13] Natali Juli, 2013. SISTEM SOSIAL BUDAYA, Online, (http://pendididi.blogspot.co.id/2013/08/sistem-sosial-budaya.html,diakses pada 27 Agustus 2013 )
[14] Wahyudi Ade. RUMAH ADAT SUNDA, Online (http://adewaych.blogspot.co.id/p/rumah-adat-sunda.html )
[15] Wahyudi Ade. RUMAH ADAT SUNDA, Online (http://adewaych.blogspot.co.id/p/rumah-adat-sunda.html )
[16] Mumuh Muhhsin Z, dkk., Kajian Identifikasi Permasalahan Kebudayaan Sunda Masa Lalu, Masa KIni, dan Masa Yang Akan Datang.
[17] NN, 2016. SENJATA.. Online, (http://ikampisan.blogspot.co.id/2016/01/kebudayaan-sunda.html )
source : antontasik.com