Asuhan Keperawatan Penderita Stroke
Artikel ini hanya untuk menjadi Referensi. Untuk pengetahuan yang lebih luas, maka carilah referensi di tempat lain. Terima Kasih
Download Filenya
A. Definisi
Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak fokal atau global, dengan gejala-gejala yang berlangsung
selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain
yang jelas selain vaskuler.
B. Epidemiologi
Insiden stroke bervariasi di berbagai negara di Eropa,
diperkirakan terdapat 100-200 kasus stroke baru per 10.000 penduduk per tahun
(Hacke dkk, 2003). Di Amerika diperkirakan terdapat lebih dari 700.000 insiden
stroke per tahun, yang menyebabkan lebih dari 160.000 kematian per tahun,
dengan 4.8 juta penderita stroke yang bertahan hidup. (Goldstein dkk, 2006).
Rasio insiden pria dan wanita adalah 1.25 pada kelompok usia 55-64 tahun, 1.50
pada kelompok usia 65-74 tahun, 1.07 pada kelompok usia 75-84 tahun dan 0.76 pada
kelompok usia diatas 85 tahun (Lloyd dkk, 2009).
C.
Klasifikasi Stroke
Dikenal bermacam-macam klasifikasi stroke berdasarkan atas
patologi anatomi (lesi), stadium dan lokasi (sistem pembuluh darah) (Misbach,
1999).
1)
Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya:
a.
Stroke iskemik
I.
Transient Ischemic Attack (TIA)
II. Trombosis serebri
III. Emboli serebri
b.
Stroke hemoragik
I.
Perdarahan intraserebral
II. Perdarahan subarakhnoid
2)
Berdasarkan stadium:
a.
Transient Ischemic Attack (TIA)
b.
Stroke in evolution
c.
Completed stroke
3) Berdasarkan
lokasi (sistem pembuluh darah):
a. Tipe karotis
b. Tipe vertebrobasiler
D.
Faktor Resiko
Faktor resiko untuk
terjadinya stroke dapat diklasifikasikan berdasarkan kemungkinannya untuk
dimodifikasi atau tidak(nonmodifiable, modifiable, atau potentially
modifiable) dan bukti yang kuat (well documented atau less well
documented) .
1.
Non modifiable risk factors :
a.
Usia
b.
Jenis kelamin
c.
Berat badan lahir rendah
d.
Ras/etnis
e.
genetik
2.
Modifiable risk factors
a.
Well-documented and modifiable
risk factors
1.
Hipertensi
2.
Paparan asap rokok
3.
Diabetes
4.
Atrial fibrilasi dan beberapa
kondisi jantung tertentu
5.
Dislipidemia
6.
Stenosis arteri karotis
7.
Sickle cell disease
8.
Terapi hormonal pasca menopause
9.
Diet yang buruk
10.
Inaktivitas fisik
11.
Obesitas
b.
Less well-documented and
modifiable risk factors
1.
Sindroma metabolik
2.
Penyalahgunaan alkohol
3.
Penggunaan kontrasepsi oral
4.
Sleep-disordered breathing
5.
Nyeri kepala migren
6.
Hiperhomosisteinemia
7.
Peningkatan lipoprotein (a)
8.
Peningkatan lipoprotein-associated
phospholipase
9.
Hypercoagulability
10. Inflamasi
11. Infeksi
E. Patofisiologi
I.
Pengkajian Keperawatan
Pemeriksaan fisik head to toe
PENGKAJIAN
|
||
I. DATA IDENTITAS & BIOGRAFI
|
||
Nama
Umur
No. Rekam Medis
Jenis Kelamin
Berat/ Tinggi Badan
Tanggal masuk ruangan
Jam masuk ruangan
Datang dengan cara
Dari
Diagnosa Medis
Penanggung
|
: -
: -
: -
:
( ) Pria ( ) Wanita
: …Kg/….Cm
:
: -
:
: -
: Stroke
:
|
|
II. RIWAYAT KESEHATAN
|
||
Keluhan
utama
Riwayat
Penyakit Sekarang
Terapi/operasi
yang pernah dilakukan
|
: -
: -
:-
|
|
Riwayat
Penyakit Dahulu
Penyakit
Dahulu
Obat-obat
yang biasa dikonsumsi
|
: -
: -
|
|
Riwayat
Kesehatan Keluarga
|
-
|
|
Riwayat
Kesehatan Lingkungan
|
-
|
|
Riwayat
Kesehatan Lainnya
|
-
|
|
Riwayat
perkembangan
Kondisi umum
Alergi:
Obat
Makanan
Tanda dan
gejala
Obat sebelum MRS
|
: -
: -
: -
: -
: -
: -
|
|
III. PERNAFASAN
Jalan nafas
Frekuensi
Pola
Batuk
Sekresi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Lainnya
|
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
|
|
IV. KARDIOVASKULER
Tekanan
darah
Nadi
Suhu
Perfusi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Lainnya
|
:
:
:
:
:
:
:
:
:
|
|
V.
NEUROLOGI
Kesadaran
GCS
Pupil
Reflek patologi
Refleks fisiologis
Kejang
Lainnya
|
:
:
:
:
:
:
:
|
|
VI.
GASTROINTESTINAL
Inspeksi
·
Keadaan mukosa
·
Bentuk abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
·
Benjolan/massa
Lainnya
Nutrisi
BAB
·
Konsistensi
·
Frekuensi
·
Lainnya
|
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
|
|
VII. GENITO URINARI
BAK
Produksi
Warna
Lainnya
|
:
:
:
:
|
|
VIII. INTEGUMEN
Warna kulit
Tekstur
Turgor
Integritas
Edema
Lainnya
|
:
:
:
:
:
:
|
|
IX.
MUSKULOSKELETAL
Kekuatan otot
Tonus
Fraktur
Nyeri
§ Skala nyeri
Lainnya
|
:
:
:
:
:
:
|
|
X. REPRODUKSI
Menarche
Siklus haid
Lama
Disminorhe
HPHT
HPL
Fluor
Riwayat
obstetric
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Lainnya
|
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
|
|
XI. PSIKOSOSIAL
Hubungan social
Mekanisme koping
Support sistem
Tenang
Cemas
Konsep diri
Lainnya
|
:
:
:
:
:
:
:
|
|
XII. ADL
Tk.
Ketergantungan
Personal
hygiene
Status
mobilisasi
Lainnya
|
:
:
:
:
|
|
XIII.
SPIRITUAL
Agama
Keyakinan
terhadap Tuhan YME
Kemauan untuk
berubah
Kemampuan
untuk melakukan ibadah
Lainnya
|
:
:
:
:
:
|
|
XIV. DIAGNOSTIK PENUNJANG
|
||
Rontgen
Lab.
Lainnya
|
:
:
:
|
|
XV. CATATAN
|
||
Banjarbaru,25 September 2014
Ttd,
![]() |
||
- Identitas penanggung jawab
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Suku/bangsa :
Hub. Dengan px :
Lihat Artikel Terkait : OBAT STROKE PALING MUJARAB TANPA EFEK SAMPING,
Pemeriksaan
fungsional Gordon
No. Dx
|
Komponen
|
Pengkajian
|
Diagnosa
|
Pola
Penatalaksanaan Kesehatan/Persepsi Sehat
|
-
|
-
|
|
Pola Nurtrisi dan Metabolik
|
-
|
-
|
|
Pola Eliminasi
|
|||
Pola Latihan dan Aktivitas
|
Pada pasien dalam kasus stroke didapatkan hasil
bahwa pola latihan dan aktivitasnya terganggu dengan tanda dan gejala:
kelemahan dan kelumpuhan pada separuh badan.
|
·
Hambatan
mobilitas fisik
·
Defisit
perawat diri : makan
·
Resiko
jatuh
|
|
Pola Istirahat Tidur
|
|||
Pola Kognitif
|
Pada pasien dalam kasus stroke didapatkan hasil
bahwa pola kognitif terganggu
dengan tanda dan gejala: nyeri atau sakit yang hebat pada kepala.
|
·
Nyeri akut
·
Hambatan
komunikasi verbal
|
|
Pola Persepsi Konsep Diri
|
Pada pasien dalam kasus stroke didapatkan hasil
bahwa pola latihan dan persepsi konsep diri terganggu deengan tanda dan
gejala: pasien merasa malu dengan kecacatan pada tubuhnya, pasien kehilangan
pekerjaan karena penyakitnya dan pasien tidak dapat memerankan peran sebagai
suami/istri/orang tua.
|
·
Defisit
perawatan diri : makan
|
|
Pola Peran dan Tanggung Jawab
|
-
|
||
Pola Seksual – Reproduksi
|
-
|
||
Pola Koping dan Toleransi Stress
|
Pada pasien dalam kasus stroke didapatkan hasil
bahwa pola koping dan toleransi diri terganggu deengan tanda dan gejala:
pasien merasa gelisah dan khawatir karena tidak akan bisa lagi kembali ke
aktivitas normal dalam jangka waktu yang lama.
|
·
Ansietas
|
|
Pola Keyakinan dan Nilai
|
-
|
Analisa Data
Data
|
Masalah
|
Etiologi
|
•
Kesulitan
membolak balik posisi
•
Perubahan
cara berjalan
•
Keterbatasan
kemampuan melakukan keterampilan motorik halus
•
Keterbatasan
kemampuan melakukan keterampilan motorik halus
|
Hambatan mobilitas fisik
|
Gangguan neuromuskular
|
•
Ketidakmampuan
mengambil dan memasukan makanan ke mulut
•
Ketidakmampuan
mengunyah makanan
•
Ketidakmampuan
menghabiskan makanan
|
Defisit Perawatan Diri : Makanan
|
Gangguan Neuromuskular
|
•
Mengekspresikan
perilaku (gelisah, merengek, menangis )
•
Melaporkan
nyeri secara verbal
|
Nyeri akut
|
Agens cidera biologis
|
•
Tidak
dapar bicara
•
Pelo
•
Sulit
bicara
•
Bicara
dengan kesulitan
|
Hambatan Komunikasi Verbal
|
Perubahan sistem saraf pusat
|
•
Gelisah
•
Mengekspresikan
kekhawatiran karena perubahan dalam peristiwa hidup
|
Ansietas
|
Perubahan dalam status kesehatan
|
•
Gangguan mobilitas
fisik
•
Penuruan
ekstremitas bawah
•
Penggunaan
alat bantu (tongkat)
•
Gangguan keseimbangan
|
Resiko Jatuh
|
|
•
Berat
badan 20% atau lebih di bawah berat badan ideal
•
Ketidakmampuan
memakan makanan
•
Keleahan
otot pengunyah
|
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
|
Ketidakmampuan menelan makanan
|
Diagnosa
Keperawatan
No.
|
Diagnosa
|
1.
|
Hambatan mobilitas fisik b/d
Gangguan neuromuskular
|
2.
|
Defisit Perawatan Diri : Makanan b/d
Gangguan Neuromuskular
|
3.
|
Nyeri Akut b/d Agens cidera
biologis
|
4.
|
Hambatan Komunikasi Verbal b/d
Perubahan sistem saraf pusat
|
5.
|
Ansietas b/d Perubahan dalam
status kesehatan
|
6.
|
Resiko Jatuh faktor resiko Gangguan mobilitas fisik, Penuruan ekstremitas bawah,
Penggunaan alat bantu (tongkat)
|
7.
|
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Ketidakmampuan menelan makanan
|
Intervensi Keperawatan
Nama :
Ruang :
Jenis Kelamin : No. RM :
Umur : Dx Medis : Stroke
|
||
No. Diagnosa
|
NOC
|
NIC
|
1
|
·
Mobilitas
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3
x 24 jam masalah hambatan
mobilitas fisik pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1. Keseimbangan
(4)
2. Pergerakan
otot (4)
3. Pergerakan
sendi (4)
Keterangan :
Skala 1 : tidak pernah mendemonstrasikan
Skala 2 : jarang mendemostrasikan
Skala 3 : kadang-kadang mendemonstrasikan
Skala 4 : sering mendemostrasikan
Skala 5 : selalu mendemonstrasikan
|
·
Terapi Latihan : Kontrol
Otot
1.
Tentukan kesiapan pasien untuk meningkatkan aktifitas
2.
Kolaborasikan dengan terapis fisik mengenai program
latihan
3.
Sediakan privasi pasien saat pelatihan
4.
Sarankan pasien untuk menggunakan baju yang tidak
melukai saat latihan
8. Anjurkan
pasien untuk melakukan latihan secara mandiri
|
2.
|
·
Perawatan Diri : Makan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam
pasien mampu, dengan kriteria hasil :
1. Mengunyah makanan (4)
2. Menelan makanan (4)
3. Menelan cairan (4)
Keterangan :
Skala 1 : Parah sekali terkompromi
Skala 2 : Parah terkompromi
Skala 3 : Sedang terkompromi
Skala 4 : Ringan terkompromi
Skala 5 : Tidak terkompromi
|
· Bantuan
Perawatan Diri : Makan
1. Kemampuan untuk menelan
2. Berikan bantuaan fisik yang diperlukan
3. Sediakan makanan pilihan dan minuman
yang sesuai
4. Pantau berat badan pasien
5. Berikan sedotan untuk minum jika
diperlukan
|
3.
|
·
Kontrol Nyeri
·
Level Nyeri
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama
4 x 60 menit (4 jam) pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria
hasil:
1. Mengenali serangan nyeri (3)
2. Melaporkan nyeri
(3)
3. Ekspresi wajah terhadap
nyeri (3)
Keterangan ( 1
) :
Skala 1 :
tidak pernah mendemonstrasikan.
Skala 2 :
jarang mendemonstrasikan.
Skala 3 :
kadang – kadang mendemonstrasikan.
Skala 4 :
sering mendemonstrasikan.
Skala 5 :
selalu mendemonstrasikan.
Keterangan ( 2
- 3 ) :
Skala 1 : parah sekali
Skala 2 : parah
Skala 3 : sedang
Skala 4 : ringan
Skala 5 : tidak
ada
|
·
Manajemen Nyeri
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien
4. Kurangi faktor presipitasi nyeri
5. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
6. Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi
7. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
8. Tingkatkan istirahat
9. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
10. Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
|
4
|
·
Komunikasi : ekspresif
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 menit (1
hari) pasien tidak mengalami hambatan komunikasi verbal, dengan kriteria
hasil:
1. Menggunakan
bahasa dalam berbicara : vokal
( 4 )
2. Kejelasan
dalam berbicara ( 4 )
Keterangan :
Skala 1 : Parah sekali terkompromi
Skala 2 : Parah terkompromi
Skala 3 : Sedang terkompromi
Skala 4 : Ringan terkompromi
Skala 5 : Tidak terkompromi
|
·
Peningkatan Komunikasi : penurunan
bicara
1.
Menggunakan kata – kata yang sederhana dan kalimat yang pendek.
2.
Berdiri di depan pasien ketika berbicara.
3.
Dorong pasien untuk mengulang kata – kata
4.
Kaji kemampuan pasien dalam berkomunikasi.
|
5.
|
· Kecemasan
diri – Kontrol
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1 x 60 menit (1 jam) pasien tidak mengalami cemas, dengan kriteria
hasil:
1. Melaporkan berkurangnya tanda gejala
fisik akibat stres ( 4 )
2. Beradaptasi dalam perubahan hidup ( 4
)
3. Melaporkan berkurangnya stres ( 4 )
4. Menggunakan teknik relaksasi untuk
mengurangi kecemasan ( 4 )
Keterangan
:
Skala
1 : tidak pernah mendemonstrasikan.
Skala
2 : jarang mendemonstrasikan.
Skala
3 : kadang – kadang mendemonstrasikan.
Skala
4 : sering mendemonstrasikan.
Skala
5 : selalu mendemonstrasikan.
|
·
Penurunan
Kecemasan
1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku
pasien
3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama
prosedur
4. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
mengurangi takut
5. Berikan informasi aktual mengenai diagnosis, tindakan
prognosis
6. Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
7. Instruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik
relaksasi
8. Dengarkan dengan penuh perhatian
9. Identifikasi tingkat kecemasan
10. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
11. Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan, ketakutan, dan persepsi.
|
6.
|
·
Perilaku
Pencegahan Jatuh
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1 x 24 jam (1 hari) pasien
tidak mengalami gangguan keseimbangan yang membuat terjatuh, dengan kriteria
hasil:
1. Penggunaan
alat bantu yang sesuai (4)
Keterangan :
Skala
1 : tidak pernah mendemonstrasikan.
Skala
2 : jarang mendemonstrasikan.
Skala
3 : kadang – kadang mendemonstrasikan.
Skala
4 : sering mendemonstrasikan.
Skala
5 : selalu mendemonstrasikan.
|
·
Pencegahan Jatuh
1. Identifikasikan
defisiensi kognitif atau fisik dari pasien yang bisa meningkatkan kemungkinan
jatuh di suatu lingkungan.
2. Identifikasikan
perilaku dan faktor-faktor yang memberi efek risiko untuk jatuh.
3. Instruksikan
pasien untuk memanggil asisten jika ingin bergerak, bila diperlukan.
4. Ajarkan
pasien bagaimana cara jatuh untuk meminimalisir luka.
5. Sediakan
alat bantu untuk menstabilkan gaya berjalan.
|
7.
|
· Status
Nutrisi : Pemasukan Cairan dan Makanan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 7 x 24 jam (7 hari ) pasien tidak mengalami kekurangan nutrisi, dengan
kriteria hasil:
1. Pemasukan nutrisi ( 4 )
2. Pemasukan makanan ( 4 )
3. Pemasukan Cairan ( 4 )
4. Pemasukan makanan melalui oral ( 4 )
5. Pemasukan cairan melalui oral ( 4 )
Keterangan ( 1 - 4 ):
Skala
1 : Parah Sekali
Skala
2 : parah
Skala
3 : sedang
Skala
4 : ringan
Skala
5 : tidak ada
|
·
Manajemen Nutrisi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
2. Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi.
3. Ajarkan pasien bagaimana membuat
catatan makanan harian.
4. Monitor adanya penurunan BB.
5. Monitor lingkungan selama makan.
6. Monitor turgor kulit.
7. Monitor kekeringan, rambut kusam,
total protein, Hb dan kadar Ht.
8. Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva.
9. Monitor intake nuntrisi.
10. Informasikan pada klien dan keluarga
tentang manfaat nutrisi.
11. Kolaborasi dengan dokter tentang
kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang
adekuat dapat dipertahankan.
12. Anjurkan banyak minum.
|
Implementasi keperawatan
Nama : Ruangan :
Jenis
Kelamin : No. Ruangan :
Umur : Dx. Medis :
Tanggal.
|
Shift
|
No. Dx
|
Jam
|
Tindakan keperawatan
|
TTD
|
23 September 2014
|
Pagi
siang
|
1
2
3
4
5
6
7
|
08.00 – 09.00
10.00 – 11.00
12.00 – 13.00
|
1.
Menentukan kesiapan pasien untuk meningkatkan
aktifitas
2.
Mengkolaborasikan dengan terapis fisik mengenai
program latihan
3.
Menyediakan privasi pasien saat pelatihan
4.
Menyarankan pasien untuk menggunakan baju yang tidak
melukai saat latihan
Anjurkan pasien untuk melakukan latihan secara
mandiri
1. Membuat pasien mampu untuk menelan
2. Memberikan bantuaan fisik yang
diperlukan
3. Menyediakan makanan pilihan dan
minuman yang sesuai
4. Memantau berat badan pasien
5. Memberikan sedotan untuk minum jika
diperlukan
1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
4. Mengurangi faktor presipitasi nyeri
5. Memilih dan lakukan penanganan nyeri
6. Mengajarkan tentang teknik nonfarmakologi
7. Mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri
8. Meningkatkan istirahat
9. Memberikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
10. Mengkolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
1. Menggunakan kata – kata
yang sederhana dan kalimat yang pendek.
2.
Berdiri di depan pasien ketika berbicara.
3.
Mendorong pasien untuk mengulang kata – kata
4.
Mengkaji kemampuan pasien dalam berkomunikasi.
1. Menggunakan pendekatan yangmenenangkan
2. Menyatakan dengan jelas
harapanterhadap pelaku pasien
3. Menjelaskan semua prosedur dan apayang
dirasakan selama prosedur
4. Menemani pasien untuk
memberikankeamanan dan mengurangi takut
5. Memberikan informasi aktual mengenai diagnosis, tindakan
prognosis
6. Melibatkan keluarga untukmendampingi
klien
7. Menginstruksikan pada pasien
untukmenggunakan tehnik relaksasi
8. Mendengarkan dengan penuh perhatian
9. Menidentifikasi tingkat kecemasan
10. Membantu pasien mengenal situasi
yangmenimbulkan kecemasan
11. Mendorong pasien untukmengungkapkan
perasaan, ketakutan,persepsi.
1. Mengidentifikasikan
defisiensi kognitif atau fisik dari pasien yang bisa meningkatkan kemungkinan
jatuh di suatu lingkungan.
2. Mengidentifikasikan
perilaku dan faktor-faktor yang memberi efek risiko untuk jatuh.
3. Menginstruksikan
pasien untuk memanggil asisten jika ingin bergerak, bila diperlukan.
4. Mengajarkan
pasien bagaimana cara jatuh untuk meminimalisir luka.
5. Menyediakan
alat bantu untuk menstabilkan gaya berjalan.
1. Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
2. Meyakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi.
3. Mengajarkan pasien bagaimana membuat
catatan makanan harian.
4. Memonitor adanya penurunan BB.
5. Memonitor lingkungan selama makan.
6. Memonitor turgor kulit.
7. Memonitor kekeringan, rambut kusam,
total protein, Hb dan kadar Ht.
8. Memonitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva.
9. Memonitor intake nuntrisi.
10. Menginformasikan pada klien dan
keluarga tentang manfaat nutrisi.
11. Mengkolaborasi dengan dokter tentang
kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat
dapat dipertahankan.
12. Menganjurkan banyak minum.
|
|
pagi
|
1
2
7
|
08.00 – 09.00
|
1. Menentukan
kesiapan pasien untuk meningkatkan aktifitas
2. Mengkolaborasikan
dengan terapis fisik mengenai program latihan
3. Menyediakan privasi
pasien saat pelatihan
4. Menyarankan
pasien untuk menggunakan baju yang tidak melukai saat latihan
Anjurkan pasien untuk melakukan latihan secara
mandiri
1. Membuat pasien mampu untuk menelan
2. Memberikan bantuaan fisik yang
diperlukan
3. Menyediakan makanan pilihan dan
minuman yang sesuai
4. Memantau berat badan pasien
5. Memberikan sedotan untuk minum jika
diperlukan
( Lanjutkan
Implementasi pada diagnosa defisit perawatan diri : makan sampai hari ke
tiga)
1. Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
2. Meyakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi.
3. Mengajarkan pasien bagaimana membuat
catatan makanan harian.
4. Memonitor adanya penurunan BB.
5. Memonitor lingkungan selama makan.
6. Memonitor turgor kulit.
7. Memonitor kekeringan, rambut kusam,
total protein, Hb dan kadar Ht.
8. Memonitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva.
9. Memonitor intake nuntrisi.
10. Menginformasikan pada klien dan keluarga
tentang manfaat nutrisi.
11. Mengkolaborasi dengan dokter tentang
kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang
adekuat dapat dipertahankan.
12. Menganjurkan banyak minum.
( Lanjutkan Implementasi diagnosa
Nutrisi Metabolik sampai hari ke 7)
|
Evaluasi Keperawatan
Nama : Ruangan :
Jenis
Kelamin : No. Ruangan :
Umur : Dx. Medis :
Tanggal.
|
Shift
|
Jam
|
No. Dx
|
Catatan perkembangan
|
TT
|
25 Sep 2014
|
pagi
|
08.00-10.00
|
1
|
S: Pasien mengatakan sudah bisa membolak balik posisi dengan
benar tanpa bantuan
O: Pasien terlihat
sudah bisa berjalan dengan benar
A: Masalah Hambatan Mobilitas
fisik teratasi
P:
Hentikan intervensi
|
|
25 sep 2014
|
pagi
|
11.00-12.00
|
2
|
S: Pasien mengatakan belum bisa memasukan makanan ke mulut
O: Pasien terlihat
sedikit bisa mengunyah makanan
A:
Masalah Defisit Perawatan Diri : Makanan
P:
Hentikan Intervensi
|
|
23 sep 2014
|
12.00 – 13.00
|
3
|
S : Pasien mengatakan tidak ada nyeri lagi
O : Pasien terlihat tidak
menahan nyeri
A : Masalah Nyeri Akut teratasi
P : Hentikan intervensi
|
||
23 sep 2014
|
Siang
|
14.00 – 15.00
|
4
|
S : Pasien mengatakan sudah bisa berbicara
O : Pasien terlihat tidak pelo
A : Masalah hambatan komunikasi
verbal teratsi
P : hentikan intervensi
|
|
23 sep 2014
|
Sore
|
16.00-17.00
|
5
|
S : Pasien
mengatakan sudah tidak merasa cemas
O :
Pasien sudah tidak terlihat khawatir
A :
Masalah ansietas teratasi
P :
Hentikan intervensi
|
|
23 sep 2014
|
Malam
|
18.00 – 19.00
|
6
|
S :
Pasien mengatakan mampu menjaga keseimbangan
O :
Pasien terlihat sudah tidak menggunakan alat bantu
A :
Masalah Resiko jatuh teratasi
P :
Hentikan intervensi
|
|
29 Sep 2014
|
pagi
|
08.00 – 09.00
|
7
|
S : Pasien
mengatakan mampu memakan makanan
O :
Berat badan pasien meningkat
A : Masalah Ketidakseibangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
P : Hentikan
Intervensi
|
PENUTUP
Kesimpulan
Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak fokal atau global, dengan gejala-gejala yang berlangsung
selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain
yang jelas selain vaskuler.
Lihat Juga : 6 Jurus Mudah Menghafal Al-Qur’anSampai Jumpa di AntonTasik
penyakit stroke
penyakit stroke ringan
penyakit stroke pdf
penyakit stroke adalah
penyakit stroke ppt
penyakit stroke di indonesia
penyakit stroke in english
penyakit stroke sebelah kanan
penyakit stroke otak
penyakit stroke di malaysia
penyakit stroke sebelah kiri
penyakit stroke apa bisa disembuhkan
penyakit stroke apa bisa sembuh
penyakit stroke akut
penyakit stroke akibat apa
penyakit stroke akibat
penyakit stroke apakah bisa sembuh
obat penyakit stroke alami
penyebab penyakit stroke adalah
penyakit stroke pada anak
penyakit stroke boleh sembuh
penyakit stroke boleh di urut
penyakit stroke bisa disembuhkan
penyakit stroke berat
penyakit stroke bisa sembuh
penyakit stroke batang otak
penyakit stroke boleh dipijat
penyakit stroke berulang
penyakit stroke berdarah
penyakit stroke bertahan berapa lama
penyakit stroke.com
gejala penyakit stroke dan cara penyembuhannya
penyakit stroke dan cara penyembuhannya
penyakit stroke dan cara pengobatannya
penyakit stroke dan cara pencegahannya
agar penyakit stroke cepat sembuh
www.obat penyakit stroke.com
ciri penyakit stroke
penyebab penyakit stroke dan cara mengatasinya
ciri penyakit stroke ringan
penyakit stroke disebabkan oleh
penyakit stroke dalam islam
penyakit stroke dan pengobatannya
penyakit stroke dan penanganannya
penyakit stroke di akibatkan
penyakit stroke dan penyembuhannya
penyakit stroke dalam bahasa inggris
epidemiologi penyakit stroke di indonesia
epidemiologi penyakit stroke
epidemiologi penyakit stroke non hemoragik
elak penyakit stroke
etiologi penyakit stroke
efek penyakit stroke
epidemiologi penyakit stroke pdf
etiologi penyakit stroke pdf
evaluasi penyakit stroke
frekuensi penyakit stroke
faktor penyakit stroke
fisioterapi penyakit stroke
foto penyakit stroke
fase penyakit stroke
farmakologi penyakit stroke
fakta penyakit stroke
farmakoterapi penyakit stroke
fenomena penyakit stroke di indonesia
fisiologi penyakit stroke
penyakit stroke gejala
guideline penyakit stroke
gejala penyakit stroke dan pengobatan
obat penyakit gejala stroke
gejala penyakit stroke ringan
gambar penyakit stroke
gejala penyakit stroke dan pengobatannya
gejala penyakit stroke dan pengobatanya
gejala2 penyakit stroke
penyakit stroke haba
penyakit stroke hemoragik
penyakit stroke hemorrhagic
penyakit stroke hemoragic
penyakit stroke hemoragik pdf
tanda penyakit stroke haba
hubungan penyakit stroke dan hipertensi
penyakit heat stroke
penyakit head stroke
penyakit stroke iskemik
penyakit stroke infark
penyakit stroke itu apa
penyakit stroke wikipedia indonesia
perkembangan penyakit stroke di indonesia
penyakit stroke menurut islam
jurnal penyakit stroke iskemik
penyakit stroke jantung
penyakit stroke jurnal
jenis2 penyakit stroke
penyakit stroke dan jantung
jurnal penyakit stroke pdf
jenis penyakit stroke dan pengobatannya
jelaskan penyakit stroke
jamu penyakit stroke
penyebab penyakit stroke dan jantung
penyakit stroke kaskus
penyakit stroke ke 2
penyakit stroke kecil
penyakit stroke kanan
penyakit stroke keturunan
penyakit stroke koma
penyakit stroke pada kucing
kesan penyakit stroke
penyakit stroke k link
penyakit stroke lumpuh
penyakit stroke lidah
leaflet penyakit stroke
penyakit stroke pada lansia
makalah tentang penyakit stroke lengkap
penyakit stroke pada usia lanjut
lp penyakit stroke
larangan penyakit stroke
lama penyakit stroke
penyakit stroke malaysia
penyakit stroke menurut ustad danu
penyakit stroke muka
penyakit stroke mulut
penyakit stroke mata
penyakit stroke menurut who
penyakit stroke makalah
penyakit stroke menurut para ahli
penyakit stroke mematikan
penyakit stroke non hemoragik
penyakit stroke non hemoragic
perjalanan penyakit stroke non hemoragik
pencegahan penyakit stroke non hemoragik
pengertian penyakit stroke non hemoragik
askep penyakit stroke non hemoragik
latar belakang penyakit stroke non hemoragik
asuhan keperawatan penyakit stroke non hemoragik
ncp penyakit stroke
penyakit stroke obatnya
penyakit stroke obat
penyakit stroke obatnya apa
penyakit stroke dan obatnya
penyakit stroke disebabkan oleh apa
penyakit stroke pendarahan otak
obat penyakit stroke ringan
penyakit stroke powerpoint
penyakit stroke panas
penyakit stroke ppt download
penyakit stroke penyebabnya
penyakit stroke parah
penyakit stroke ringan dan berat
rawatan penyakit stroke
rehabilitasi penyakit stroke
riskesdas penyakit stroke
rasional penyakit stroke
penyebab penyakit stroke ringan
penyakit stroke setengah badan
pengobatan penyakit stroke secara tradisional
simptom penyakit stroke
statistik penyakit stroke di malaysia
penyakit seperti stroke
penyakit saraf stroke
penyakit sejenis stroke
pengobatan penyakit stroke secara medis
penyakit stroke tidak bisa bicara
penyakit stroke terjadi karena
penyakit stroke tenggorokan
penyakit stroke telinga
penyakit stroke tia
data penyakit stroke terbaru
tahap penyakit stroke
stroke termasuk penyakit apa
penyakit stroke usia muda
penyakit stroke ustad danu
penyakit stroke pada usia muda
penyakit stroke ala ustad danu
ubat penyakit stroke
urutan penyakit stroke
urut penyakit stroke
ubati penyakit stroke
penyakit stroke di usia muda
penyakit jantung dan stroke
video penyakit stroke
vidio penyakit stroke
penyakit stroke wikipedia
penyakit stroke wajah
penyakit stroke wiki
pengertian penyakit stroke wikipedia
penyakit stroke pada wanita
penyakit stroke di wajah
pengertian penyakit stroke menurut who
www.penyakit stroke
penyakit stroke youtube
mengobati penyakit stroke yang paling efisien
penyakit stroke yang sering nangis
obat alami penyakit stroke 2010
contoh menu makanan penyakit stroke 2010
penyakit stroke stadium 4
obat penyakit stroke 5
asuhan keperawatan stroke
asuhan keperawatan stroke hemoragik
asuhan keperawatan stroke non hemoragik
asuhan keperawatan stroke pdf
asuhan keperawatan stroke iskemik
asuhan keperawatan stroke non hemoragik pdf
asuhan keperawatan stroke infark
asuhan keperawatan stroke hemoragik di icu
asuhan keperawatan stroke hemoragik pdf
asuhan keperawatan stroke hemoragik di ruang icu
asuhan keperawatan askep stroke hemorrhagic
asuhan keperawatan cva bleeding
diagnosa keperawatan cva bleeding
asuhan keperawatan pada cva bleeding
buku asuhan keperawatan stroke
latar belakang asuhan keperawatan stroke
asuhan keperawatan cva stroke
contoh asuhan keperawatan stroke
contoh asuhan keperawatan stroke non hemoragik
contoh asuhan keperawatan stroke infark
contoh asuhan keperawatan stroke hemoragik
contoh kasus asuhan keperawatan stroke
contoh asuhan keperawatan pasien stroke
asuhan keperawatan stroke.doc
asuhan keperawatan stroke di icu
asuhan keperawatan gawat darurat stroke
asuhan keperawatan pasien dengan stroke non hemoragic
asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke non hemoragic
asuhan keperawatan dengan stroke
asuhan keperawatan dengan stroke hemoragik
asuhan keperawatan dengan stroke non hemoragik
asuhan keperawatan dengan stroke infark
asuhan keperawatan cva emboli
asuhan keperawatan stroke emboli
format asuhan keperawatan stroke
format pengkajian asuhan keperawatan stroke
asuhan keperawatan gerontik stroke
asuhan keperawatan gadar stroke
asuhan keperawatan pasien stroke di gawat darurat
asuhan keperawatan gawat darurat stroke hemoragik
asuhan keperawatan gerontik dengan stroke
asuhan keperawatan gawat darurat stroke non hemoragik
asuhan keperawatan gerontik dengan stroke pdf
asuhan keperawatan gerontik pada pasien stroke
asuhan keperawatan gerontik dengan post stroke
asuhan keperawatan stroke hemorrhagic
asuhan keperawatan stroke haemoragic
asuhan keperawatan stroke hemoragik doc
asuhan keperawatan stroke hemoragik nanda nic noc
asuhan keperawatan stroke hemoragik di igd
asuhan keperawatan stroke hemorargic
asuhan keperawatan stroke infark pdf
asuhan keperawatan stroke iskemik pdf
makalah asuhan keperawatan stroke iskemik
asuhan keperawatan pada klien stroke iskemik
asuhan keperawatan cva infark
diagnosa keperawatan stroke iskemik
asuhan keperawatan cva ich
jurnal asuhan keperawatan stroke pdf
jurnal asuhan keperawatan stroke
asuhan keperawatan keluarga stroke
asuhan keperawatan kegawatdaruratan stroke
asuhan keperawatan kasus stroke
asuhan keperawatan klien stroke
asuhan keperawatan kritis stroke hemoragik
asuhan keperawatan klien stroke iskemik
asuhan keperawatan kasus stroke non hemoragik
asuhan keperawatan kasus stroke hemoragik
diagnosa keperawatan keluarga stroke
asuhan keperawatan stroke lengkap
asuhan keperawatan cva pada lansia
laporan pendahuluan asuhan keperawatan stroke non hemoragik
asuhan keperawatan lansia stroke
asuhan keperawatan stroke pada lansia
diagnosa keperawatan stroke pada lansia
laporan asuhan keperawatan stroke
laporan asuhan keperawatan stroke hemoragik
asuhan keperawatan keluarga dengan lansia stroke
laporan pendahuluan asuhan keperawatan stroke
asuhan keperawatan stroke menurut nanda nic noc
asuhan keperawatan pada pasien stroke menurut nanda
makalah asuhan keperawatan stroke non hemoragik
diagnosa keperawatan stroke menurut nanda
diagnosa keperawatan stroke hemoragik menurut nanda
makalah asuhan keperawatan stroke
makalah asuhan keperawatan stroke hemoragik
makalah asuhan keperawatan stroke pdf
asuhan keperawatan stroke non hemoragik nanda nic noc
asuhan keperawatan stroke non hemoragic pdf
asuhan keperawatan stroke non hemoragic
asuhan keperawatan stroke nanda nic noc
asuhan keperawatan stroke nic noc
asuhan keperawatan stroke non hemoragik pada tn
asuhan keperawatan stroke non haemoragik
asuhan keperawatan stroke non hemoragik nic noc
asuhan keperawatan stroke pis
asuhan keperawatan stroke ppt
asuhan keperawatan stroke pada tn
asuhan keperawatan stroke perdarahan intraserebral
asuhan keperawatan pasien stroke non hemoragic
asuhan keperawatan pasien stroke
asuhan keperawatan stroke ringan
rencana asuhan keperawatan stroke non hemoragik
diagnosa keperawatan stroke ringan
asuhan keperawatan keluarga dengan stroke ringan
asuhan keperawatan pada pasien stroke ringan
rencana asuhan keperawatan stroke
Jika anda menderita penyakit jantung bengkak segera atasi dengan Herbal AgaricPro Obat Jantung Bengkak Cepat dan Alami Paling Ampuh . AgaricPro sudah terbukti dapat mengatasi penyakit jantung bengkak tersebut. Terimakasih
rencana asuhan keperawatan stroke hemoragik
Sangat keren dan jua luar biasa dari Artikelnya. Jangan lupa kunjungi pula 3 Cara Mengenal Jati Diri dan 3 Cara Untuk Move-On Lebih Cepat . Jangan lupa untuk mencari obat Demam Berdarah yang pastinya Baik dan sehat dan juga PUISI GUSMUS - Tuhan, ISLAMKAH AKU . InsyaAllah berkah dan Luar baisa.
Don't Forget yah.
asuhan keperawatan stroke scribd
standar asuhan keperawatan stroke
asuhan keperawatan stroke trombotik
asuhan keperawatan tentang stroke
asuhan keperawatan cva trombosis
asuhan keperawatan tentang stroke iskemik
asuhan keperawatan teoritis stroke
asuhan keperawatan teoritis stroke hemoragik
diagnosa keperawatan tentang stroke
asuhan keperawatan tentang penyakit stroke
diagnosa keperawatan untuk stroke
diagnosa keperawatan untuk stroke hemoragik
asuhan keperawatan untuk penyakit stroke
asuhan keperawatan untuk pasien stroke
Lihat Artikel Terkait : OBAT STROKE PALING MUJARAB TANPA EFEK SAMPING,
Lihat Artikel Terkait : OBAT STROKE PALING MUJARAB TANPA EFEK SAMPING,